(Tugas Kuliah Metode Penelitian Kualitatif)
Nama : Vita Karima Mufidah
Jurusan : Komunikasi UMS 2011
Semogga Bermanfaat :)
POLA KOMUNIKASI PADA KOMUNITAS
JARINGAN MEMBER ORIFLAME
(
Studi Etnografi pola komunikasi pada komunitas jaringan member oriflamme pada
group facebook “Tia - Diamon To Be” dalam membina jaringanya)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Maraknya persaingan bisnis, membuat para
pesaing bisnis terus melakukan inovasi dalam strategi komunikasi pemasaran
mereka guna meningkatkan pemasaran produknya. Salah satu inovasi strategi
komunikasi pemasaran yakni MLM (Multi Level Marketing) yakni suatu
sistem bisnis, dimana
pendistribusian barang dan jasa melalui sebuah induk perusahaan yang
melewati suatu jaringan orang-orang bisnis yang independen. Dimana
orang-orang ini (upline) kemudian mensponsori orang lain lagi (dowline)
untuk membantu mendistribusikan barang dan jasanya .
Namun
saat ini MLM (multi Level Marketing) citranya sanggat buruk, masyarakat
menggangap bahwa MLM itu Mony Game dan hanya menguntungkan dan memperkaya orang
yang di atasnya (Upline). Anggapan seperti itu sudah melekat erat di masyrakat
sehingga sulit untuk terlepas dari pandangan tersebut. pendapat tersebut sudah melekat hingga sulit
untuk terlepas dari pandangan tersebut.
Oriflame
menempati peringkat ke 3 sebagai
perusahaan MLM(Multi Level Marketing)
terbesar dan pertumbuhan tercepat
di dunia, sedangkan di Indonesia sendri perusahaan Oriflame merupakan pelopor
MLM (Multi Level Marketing) di Indonesia
sejak pada tahun 1986 dan hingga saat ini selama 28 tahun perusahaan oriflamme
semakin besar. Hal ini yang membuat peneliti inggin mengetahui pola komunikasi apa yang di gunakan oleh
oriflamme hingga mampu bertahan slama 28 tahun dengan buruknya citra MLM (Multi
Level Marketing) di Indonesia.
Dalam
istilah di dunia MLM jabatan mereka-mereka yang ikut dalam bisnis tersebut
yakni sebagai independen consultan. Independen consultan yakni sales yang tidak
di gaji mewakili perusahaan dan membuat komisi berdasarkan volume penjualan.
Para consultant penjualan juga dapat membangun organisasi mereka sendri dengan
merekut downline distributor independen lain yang melakukan hal yang sama,
sehingga seluruh organisai/jaringan berkembang
Social network merupakan andalan
utama para independen consultan oriflamme dalam memasarkan produk oriflamme
serta membina jaringan MLM mereka seperti melalui blog, website, facebook,
twitter, youtube, dll.
Facebook merupakan media social yang
mudah di akses baik melaui web maupun seluler , serta di rasa dapat menjangkau
hampir semua kalangan dari mulai anak-anak sampai orang tua tahu dan mengerti
media social tersebut. Oleh karena
faktor tersebut para member oriflamme banyak yang memilih menggunakan Facebook
sebagai media untuk saling memotivasi , bertukar informasi antar sesama jaringannya (upline & downline) dengan cara yakni
setiap jaringan membuat group khusus di facebook buat para anggota jaringanya .
Salah
satu group jaringan member oriflamme yaitu facebook “Oriflame Tia – Diamon TO
BE”. Nama Tia itu maksudnya bahwa upline teratas dari jaringan ini adalah Tia
Yenirahma dan jabatan dia sekarang ini
yaitu sebagai Gold Director oriflamme. Dan arti “Diamon To Be” merupakan kalimat
motifasi karena diamond merupakan jabatan yang paling tinggi di oriflamme . group jaringan Tia Diamon To Be ini termasuk
lima group jaringan oriflamme jogjakarta terbaik.
Dengan
menjadi salah satu dari lima jaringan yang terbaik di Jogjakarta , hal tersebut
menandakan bahwa para member-member di jejaring group facebook “Tia-Diamon To Be” terbina dengan baik . Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui
bagaimana pola komunikasi yang tejalin dalam group facebook “Oriflame Tia –
Diamon To Be” dalam membina member
jaringannya.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana
pola komunikasi pada komunitas jaringan member oriflamme pada group facebook
“Tia - Diamon To Be” dalam membina jaringanya ?
C. Tujuan Penelitian
Untuk
mengetahui pola komunikasi pada komunitas jaringan member oriflamme pada group facebook “Tia-Diamon To Be”
dalam membina jaringannya.
D. Kajian Teori
1.
Pengertian Komunikasi
Menurut Lasswel, 1960 “ Komunikasi
merupakan suatu proses yang menjelaskan “siapa”, “mengatakan apa”, “dengan
saluran apa”, “kepada siapa”, dan “dengan akibat atau hasil apa” (who ?, says
what ?, in wich channel ?, to whom ?, with what effect ?).
Menurut theodorson and Theodorson 1969 “
Komunikasi adalah penyebaran informasi, ide-ide, sikap-sikap, atau emosi dari
seseorang atau kelompok kepada yang lain atau yang lain-lainnya, terutama
melalui symbol-simbol.
Menurut Hovland, Janis dan Kelley, 1953
“Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator)
menyampaikan stimuli (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah
atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khlayak)
Sehingga dapat ditarik kesimpulan dari
tiga definisi diatas bahwasanya komunikasi yakni proses penyampaian pesan atau
informasi dari komunikator kepada komunikan baik berupa ide, sikap, emosi
,symbol, kata-kata melalui saluran tertentu dengan tujuan mengubah atau
membentuk perilaku komunikannya (orang yang diterpa pesan) .
2. Pengertian
komunikasi kelompok
Merupakan sekumpulan dari
individu-individu yang mempengaruhi satu sama lain, mendpatkan kepuasan dari
mempertahnkan diri sebagai anggota, berinteraksi untuk tujuan tertentu,
mempunyai peran-peran khusus, saling tergantung satu sama lain , dan
berkomunikasi secara tatap muka (Tubs dalam Abisar : 1988)
Komunikasi kelompok
merupakan system komunikasi yang terdapat dalam kelompok yakni mengenai proses
interaksi yang terjadi dalam situasi kelompok kecil, perilaku atau tingkahlaku
komunikasi dari individu-individu dalam kelompok secra langsusng . damam
konteks penelitian ini kelompok yang di bahas yakni pada kelompok group pada
facebook “oriflamme Tia – Diamon To Be” peneliti inggin meneliti bagaimana
pola-pola komunikasi seperti interaksi, perilaku para anggota dalam group
facebook “ Tia –Diamon To Be” .
a.
Tujuan
Komunikasi Kelompok
Place, Wayne dan Faules, Don dalam
bukunya “Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Perusahaan” menyebutkan
ada dua tujuan besar interaksi tim dan dinamika kelompok yakni :
1.
untuk mempertahankan kelompok atau tim agar tetap utuh danberfungsi lancer
(untuk mempertahnkan kelompok yang amat padu)
2.
untuk mempertahankan kelompok atau tim melaksanaakn pekerjaan yang mereka
hadapi (untuk mempertahnkan sikap berorientasi – tugas melalui pendekatan
sistematik terhadap pemecahan masalah )
b.
Fase- Fase Perkembangan kelompok
Dalam bukunya “komunikasi Organisasi” (abizar 1988 hal 146-147)
mengemukakan empat fase perkembangan kelompok :
Fase pertama yakni Pembentukan . fase
ini bermula menjelang di adaknnya pertemuan pertama yakni pada saat
anggota-anggota memulai proses pemisahaan diri dari
ketersangkutan-ketersangkutan lain yang dapat menggangu kelompok, dan berusaha
mempelajari kelompok dan anggota lainnya
Face kedua, keributan (storming) yaitu
suatu respon yang normal dan diharapkan dari fase orientasi. Jika pada fase
pembentukan membangun solidaritas kelompok, maka keributan atau konflik adalah
perwujudan dari individualitas (berupa respon terhadap perasaan waktu sedang
ditelan oleh kelompok) dlam fase ini kelompok kehilangan sebagian identitas,
kebinggungan, mengenai tujuan jadi meningkat, dan hanya sedikit pekerjaan yang
dapat di selesaikan
Face ketiga, pembentukan norma di tandai
dengan sejumlah tingkat keseimbangan sebagai respon terhadap fase ketegangan.
Dalam fase ini kepaduan mulai tumbuh, dan kelompok berfungsi secara lancer
sebagai kesatuan .
Face keempat Berbuat. Ketidak senangan
lenyap, sehingga Pada face ini semangat kelompok menjadi tinggi, kesenangan dan
simpati timbale balikpun terwujud.
3. jaringan-jaringan
Komunikasi
Jaringan komunikasi kelompok yakni pola-pola
interaksi manusia dalam kelompok . jenis jaringan yang biasa digunakan dalam
berinteraksi dalam suatu kelompok adalah : berbentuk roda, rantai Y, lingkaran,
seluruh saluran (figura dalam Abizar : 1988) .
Roda
Rantai Y Lingkaran seluruh – saluran
Dalam bentuk roda, seorang yang biasanya
jadi pemimpin merupakan focus komentar dari masing-masing anggota kelompok. Ia
bebas berkomunikasi dengan lainnya, namun yang hanya berkomunikasi dengannya.
Dalam bentuk jaringan rantai , tiga
orang dapat berkomunikasi dengan lainnya pada kedua sampingnya, namun dua
lainya hanya dengan seorang anggota dalam kelompok.
Dalam bentuk jaringan Y , disini sama
dengan jaringan rantai , dimana tiga anggota yang berkomunikasi hanya dengan
seorang anggota .
Dlam bentuk jaringan lingkaran dan
seluruh saluran jaringan ini bersifat desentralisasi, malah tanpa pimpinan.
Yang membedakan jaringan seluruh anggota berkomunikasi satu dengan yang
lainnya.
4. Pola – Pola
Komunikasi
a.
Pengertian Pola Komunikasi
Pola komunikasi memberikan data untuk
memahami dan mengerti tindakan atau tingkah laku seseorang , kelompok atau
organisai yang muncul (Saiful, 2010 : 78)
Sehingga pola komunikasi menunjukan
suatu identifikasi untuk mengakses tingkah laku komunikasi dalam suatu system
karena pola komunikasi menyediakan konteks atau ruang untuk memahami tingkah
laku yang spesifik
Pola komunikasi disesuaikan dengan
kondisi anggota komunikasi yang ada saat berinteraksi dengan lngkungannya, pola
komunikasi ini bila dihubungkan dengan figure komunikator, pesan, danmedia
(tertulis , audio dan vidieo) akan menjadi suatu rangkaian yang beragam dan berkembang
(Saiful dalam Katz dalam Pace dan Faules, 2001 : 174-177) dalam suatu rangkaian
dimana retorika mengarahkan tujuan pembinaan komunikasi.
b.
Faktor Pembentuk Pola Komunikasi
Ada
tiga faktor pembentuk pola komunikaasi seseorang :
1.
Proses sejarah atau pengalaman masa
lalu yang kemudian membentuk kebiasaan-kebiasaan yang menjadi bagian dari
kepribadian
2.
Kapasitas diri sebagai akibat dari
faktor pendidikan, pelatihan serta pengalaman hidup dari seseorang dalam
menempuh kehidupan, dan
3.
Maksud dan tujuan dari aktivitas
komunikasi sehingga membawa pada penyesuaian pesan, metode, dan media yang
dipergunakan .
5. Pengertian Multi Level Marketing (MLM)
Benny
Santoso, S.T. M.Com, dalam sebuah bukunya yang berjudul“ All About MLM “
Terbitan Andi , Yogyakarta, 2003. Mendefinisikan “ MLM hanyalah suatu meode
bisnis alternatif yang berhubungan dengan pemasaran dan distribusi. Perhatian
utama dari MLM adalah menentukan cara terbaik untuk menjual produk dari suatu
perusahaan melalui inovasi di bidang pemasaran dan distribusi
Jadi Multi Level Marketing merupakan
komponen dari komunikasi interpersonal, yang dimana cara seseorang yang
menyampaikan sebuah informasi melalui dua arah. Dimana ada komunikator, pesan,
komunikan, dan efek.
E. Metode Penelitian
1.
Jenis Penelitian
Penelitian ini
menggunakan jenis penelitian kualitatif digunakan untuk mendapat gambaran
mengenai pola komunikasi yang terjadi dalam suatu komunitas yakni komunitas
jaringan oriflamme “Tia-Diamon To Be” dalam membina anggotanya (downline).
Penelitian ini menggunakan
studi etnografi . metode
etnografi adalah suatu metode penelitian yang mengamati, mengobservasi tingkah
laku konsumen dan prospek langsung dalam keseharian mereka berinteraksi.
Etnografi mencari insightssampai ke akarnya, mencari tahu why do people do what
they do, tidak hanya bersumber dari perkataan responden, melainkan diperkaya
pula dengan hasil pengamatan, baik dalam bentuk aktivitas maupun foto, gambar
dan simbol yang berhubungan dengan responden serta produk yang digunakannya
(Maulana, 2006).
2. Sumber Data & Sample (alasan pemilihan)
a)
Sumber Data
1) Data Primer adalah data yang berasal langsung
dari sumber data, yang dikumpulkan secara khusus, yang berhubungan dengan
permasalahan penelitian (Cooper & Emory, 1995). Dalam penelitian ini,
data primer bersumber komunitas Jaringan Oriflame Tia- Diamon To Be dalam Group
Facebook
2) Data Sekunder
Data
sekunder adalah data yang bukan diperoleh sendiri oleh peneliti tetapi dibantu oleh pihak lain atau media lain (Marzuki, 1995).
Dalam penelitian ini, data berasal dari dokumentasi & studi pustaka
b) Sample (alasan
pemilihan)
penelitian
ini menggunakan purposive sampling . yakni memilih sampel dengan maksud dan
tujuan tertentu .
1)
informan kedua Yeni Sartika, jabatanya yakni sebagai Manager di oriflamme scara
tidak langgsung informan kedua ini dirasa sukses atas binaan upline nya .
2)
informan ketiga Amida dwi , merupakan anggota baru pada jaringan “Tia Diamon To
Be” jabatanya masih sebagai Consultan Independent .
peneliti sengaja memilih tiga informan
dengan karakteristik yang berbeda, guna memperoleh informasi yang lebih
kompleks dengan tiga sudut pandang yang berbeda
3. Metode Pengumpulan
Data
Metode
penggumpulan data yang di lakukan yakni dengan teknik etnografi . Teknik etnografi yang dipilih dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1)
Netnografi.
Netnografi adalah studi etnografi yang dikerjakan secara online(melalui
internet). Observasi bisa dilakukan dalam diskusi-diskusi di mailing list, yang
diikuti dengan eksplorasi secara lebih mendalam melalui internet-browsing
mengenai topik penelitian
2)
Observasi.
Dalam observasi penelitian etnografi, responden tetap berada dalam lingkungan
aslinya. Berada dalam lingkungannya sendiri, tercipta rasa nyaman bagi
responden. Ia dengan bebas bisa menceritakan pendapatnya secara spontan tanpa khawatir penilaian dari responden
lainnya.
3)
In-depth Interview .
Interviewatau wawancara dilakukan
untuk memperoleh data secara mendalam. Wawancara diperlukan untuk memahami dan
menggali persepsi responden mengenai suatu hal yang berhubungan dengan ruang
lingkup penelitian ini.
4)
DigitalEtnografi. Menggunakan bantuan kamera
digital, baik berupa video atau foto yang digunakan untuk melengkapi data yang
dikumpulkan peneliti
BAB II DESKRIPSI OBJEK
Komunitas
jaringan oriflamme pada group facebook “Tia – Diamon To Be” ini berdiri sejak
januari 2011 . pendri jaringan ini yakni Tia Yenirahma yang berasal dari
jogjakarta, seorang ibu rumah tangga
yang memiliki dua buah anak . group jaringan oriflamme ini memiliki anggota 291
orang. Yang rata-rata kebnyakan dari mereka ibu rumah tangga dan mahasiswa.
Alasan
pemberian nama “Tia – Diamon To Be” yakni jelas karena pendiri sekaligus yang
memiliki level palingg tinggi bernama mba Tia Yenirahma yang saat ini memiliki
jabatan sebagai Gold Director oriflamme dengan gaji sekitar 14juta /bulan.
Kalimat “diamond to be” artinya adalah sebuah impian para anggota untuk meraih jabatan tertinggi
dalam oriflamme yakni Diamon .
Komunitas
jaringan oriflamme “Tia – Diamon To Be” sering dan aktif sekali mengadakan
acara-acara even , seperti beauty clas, traning, seminar, workshop, bazaar dll .Member atau
anggota komunitas jaringan oriflamme dalam group facebook “Tia Diamon To Be”
berasal dari daerang yang berbeda-beda dari jawa bahahkan luar jawa sekalipun .
untuk tetap saling membina komunitas jaringan ini selalu mengadakan e-training
minimal satu kali dalam seminggu di group discussion facebook. tema etraining
pun bermcam-macam baik mengenai oriflamme atau seputar produk oriflamme.
BAB III Pembahasan
Komunitas
jaringan oriflamme yakni komunitas pebisnis MLM (Multi Level Marketing)
Oriflame yang berada dalam satu Leader yang sama. Dalam konteksini komunitas
jaringan oriflamme bernama “Tia – Diamon To Be” leader (upline tertinggi) pada
komunitas berada pada naungan Leader Tia Yenirahma .
Tia
Yenirahma mulai membentuk jaringan “Tia – Diamon To Be” sejak januari 2010 .
dengan usha nya yang keras dan solidaritas para anggotanya saat ini komunitas
yang di bentuk Tia Yenirahma telah beranggotakan 291 orang .
Sebagai
seorang upline tertinggi dalam suatu jaringan multi level marketing (MLM) ,
harus mampu membimbing dan membina anggota-anggotanya sehingga dapat
memunculkan para leader-leader baru lainya .
Seiring
berjalnya waktu saat ini jabatan Tia Yenirahma sebagai Gold Director Oriflame
dengan gaji sekitar 14 juta / bulan .
Ketentuan
dalam Bisnis Oriflame
1) CONSULTANT
3% : Syarat : 200 bp – 525 bp ,
Bonus : Rp 20.000 – 80.000 rb
2) CONSULTANT 6% : Syarat : 600 bp – 1199 bp,
Bonus : Rp 100.000 – 200.000 rb
3) CONSULTANT
9% : Syarat : 1200 bp – 2399 bp, Bonus : Rp 300.000 – 500.000 rb
4) MANAGER 12% : Syarat : 2400 bp – 3999 bp,
bonus Rp 650.000 – 900.000 rb
5) MANAGER 15% : Syarat : 4000 bp – 6599 bp,
Bonus : Rp 1.000.000 – 1.500.000 jt
6) MANAGER 18% : Syarat : 6600 bp – 9999 bp,
Bonus : Rp 2.000.000 – 3.000.000 jt
7) SENIOR
MANAGER 21% Syarat : Minimal 10.000 bp Bonus performance : Rp 4.000.000 –
6.000.000 jt, Bonus Leaders Club (LC) :
Rp 500.ooo rb
8) DIRECTOR : Syarat : 6x berada di level 21%
(SENIOR MANAGER) Bonus performance Rp
4.000.000 – 6.000.000 juta, Bonus LC Rp
1.000.000 juta, Cash Reward Rp. 7.000.000 juta
9) GOLD
DIRECTOR : Syarat : Memiliki 2 kaki Director Pendapatan rata-rata per
tahun 120.000.000 juta, Bonus LC Rp
1.400.000 juta, Cash Reward Rp 14.000.000 juta
10) SENIOR
GOLD DIRECTOR : Syarat Memiliki 3 kaki
Director Pendapatan rata-rata per tahun 180 juta, Bonus LC Rp 14.000.000
juta Cash Reward Rp 21 juta
11) SAPPHIRE
DIRECTOR : Syarat memiliki 4 kaki
Director Pendapatan rata-rata per tahun Rp 240.000 juta, Bonus LC Rp 2.800.000
juta, Cash Reward Rp 28.000.000 juta
12) DIAMOND
DIRECTOR Syarat : Memiliki 6 kaki Director Pendapatan rata-rata per tahun Rp
460.000.000 juta, Bonus LC : CAR BONUS
(Honda CRV), Cash Reward Rp 42 juta
13) SENIOR
DIAMOND DIRECTOR : Syarat Memiliki 8
kaki Director Pendapatan rata-rata per tahun Rp 600.000 juta, Cash Reward Rp
56.000 juta
14) DOUBLE
DIAMOND DIRECTOR : Syarat Memiliki 10
kaki Director Pendapatan rata-rata per tahun : Rp 720juta, Cash Reward : Rp
70jt
Data diatas merupakan income yang di
dapat sesuai dengan usha kita, sehingga Tia yenirahma sebagai Upline tertinggi
dalam jaringan “Tia Diamon To Be” Tidaklah
mudah memperoleh jabatan sebagai Gold Director of Oriflame terlebih lagi
mempertahankan jabatan sebagai Gold Director of Oriflame .
Namun namya juga system MLM (Multi Level
Marketing) suatu pencapian tertinggi dapat di raih jika para anggota jaringan
(Upline & Downline) dapat terbina dengan baik dlam suatu kelompok.
Suatu budaya mengkomunikasikan dengan
berbagai cara yang berbeda-beda, tetapi dalam setiap pola komunikasi itu pasti
ada suatu kode dari komunikator yang bisa menggunakan kode-kode tertentu,
saluran pesan, topik.dalam artian lain
budaya merupakan kekuatan yang dapat mempengaruhi kehidupan semua dan sebagian
manusia.disadari bahwa banyak perbedaan budaya satu sama lain sehingga
menyulitkan untuk membuat generalisasi , maka oleh Dell Hymes (Little John,
2002: 194) diciptakan kategori yang dapat digunakan untuk membandingkan
budaya-budaya yang berbeda tersebut. Ada sembilan kategori, yaitu :
- Ways of speaking, yakni pola-pola komunikasi yang akrab bagi para anggota kelompok
Dalam konteks penelitian ini komunitas jaringan Oriflame
“Tia – Diamon To Be” memiliki sebutan-sebutan khusus yang hanya dimengerti
kelompok komunitasnya aja seprti Japri (jalur pribadi) , Tupo(tutup poin) ,
Nocos (nomer consultan) , gomon( go diamond) ,dll
- Ideal of the fluent speaker, yakni sesuatu yang menunjukkan hal yang pants dicontoh oleh komunikator
Komunikator dalam konteks penelitian ini yakni para leader,
manager, director , semua yang mempunyai bawahan (downline) hal yang patut di tiru dari komunikator yakni
semangat dan usha kerasnya dalam membangun jaringan komunitas.
- Speech Community, yakni kelompok itu sendiri dan batas-batasnya
- Speech Situation, yaitu saat-saat ketika komunikasi dapat dipertimbangkan sesuai di dalam sebuah komunitas
- Speech events, yaitu peristiwa-peristiwa yang dipertimbangkan menjadi komunikasi bagi para anggota kelompok
Dalam konteks komunitas yang di teliti ada
peristiwa-peristiwa yang menjadi komunikasi bagi para kelompok yaitu :
e-training member baru, e-training leader, e-training manager . dlam e-training
materi-materi yang di sajikan akan di beri pada waktu yang telah di tentukan
dan tempat yang di sediakan pengisi e training selalu stanbay , sehingga
pertanyaan, masukan , sangghan bisa langsung di tanggapi oleh pengisi
e-training.
- Speech act, yakni seperangkat perilaku khusus yang di anggap sebagai komunikasi seketrika dalam peristiwa ujaran (speech event)
- Component of speech acts
- The rules of speaking in the community, atau garis-garis pedoman yang menjadi sarana penilaian perilaku komunikatif
- The function of speech in the community, yakni menyangkut kepercayaan terhadap tindak komunikasi dalam menyelesaikan sesuatu.
Arus pesan dalam komunikasi komunitas jaringan
Oriflame “Tia – Diamon To Be” dalam group facebook , terdapat komunikasi kebawah (downward),
komunikasi keatas (Upward), komunikasi horizontal dan komunikasi
diagonal. Peneliti membahas pada komunitas “Tia – Diamon To Be” dalam group
facebook dimana arus pesan tidak ada perbedaan semuanya sama saling membantu,
dan bekerja sama.
Hal itu dapat terlihat ketika para leader,
manager,director saling bergantian untuk mengisi E-Training untuk para anggota
baru, meskipun tidak semua para anggota baru bawahannya (downline nya).
Saat mengikuti E-training di grup discussion para downline bebas bertanya
bebas berkomentar pada atasnnya (upline) .
Hubungan
dalam anggota komunitas jaringan
Oriflame “Tia – Diamon To Be” dalam group facebook antara anggota yang
satu dengan anggota yang lainnya trjadi kedekatan antar anggota baik ketua atau
pengurus mempunyai asas kekeluargaan ,saling menghormati satu sama lainnya,
memecahkan masalah ,dimana setiap anggota saling membantu.
Hubungan
yang terjalin, antara komunitas jaringan
Oriflame “Tia – Diamon To Be” dalam group facebook dengan
komunitas-komunitas jaringan oriflamme yang lainya baik dan sangat harmonis
Dalam
komunitas antar jaringan oriflamme slalu terjalin hubungan yang sanggat baik ,
seperti tidak ada kompetisi dintara jaringan seperti contoh jaringan mba Nadia
Meutia mengadakan seminar kecntikan di daerah bogor , secra otomatis selalu ada yang menginfokan untuk ikut serta
acara tersebut . dan antara leader – leader antar jaringan member oriflamme di
seluruh Indonesia memiliki komunitasnya sendri sehingga informasi dari jaringan
lain dapat di ketaui .
BAB IV Kesimpulan & Saran
Pola komunikasi pada komunitas jaringan Oriflame “Tia – Diamon To Be” dalam group facebook dalam membina
anggotanya yakni dengan menggunakan pola komunikasi ke atas,komunikasi ke bawah, komunikasi horizontal, komunikasi diagonal
1. Komunikasi ke atas
Para
anggota komunitas
jaringan Oriflame “Tia – Diamon To Be”
dalam group facebook memberikan
masukan-masukan memberikan,saran dan,kritik,yang disampaikan oleh masing-masing
anggota baik kepada pengurus atau kepada ketua
2. Komunikasi ke bawah
komunitas
jaringan Oriflame “Tia – Diamon To Be”
dalam group facebook selalu memberikan
infoormasi ke bawahan ,memberikan motivasi kepada bawahan ( anggota)
3. Komunikasi Horizontal
berbagi informasi memecahkan dalam suatu permasalahan
saling berkerja sama saling
menghargai, saling membantu satu sama lainnya
4. Komunikasi
Diagonal
saling bekerja sama membantu demi kemajuan antar
komunitas jaringan oriflame lain saling
menjalin keterkaitan yakni dengan membuat komunitas khusus para leader jaringan
oriflame di seluruh indonesia
Daftar Pustakan
Harun, Rochajat & Elvinaro, Adianto. 2011. “komunikasi Pembangunan Perubahan Sosial” .
Jakarta : Rajawali Pers .
Abizar . 1988. “Komunikasi Organisasi” Jakarta :
FPIPS – IKIP Padang .
Pace, Wayne dan Faules, Don . 2005 . “Komunikasi
Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan” . Bandung : PT Remaja
Rosdakarya
Saiful, Bambang . 2010 . “Komunikasi Dakwah
Paradigma Untuk Aksi” . Bandung : Simbiosa Rektama Media .
http://repository.library.uksw.edu/bitstream/handle/123456789/1404/xT1_362005019_Judul.pdf?sequence=1
di akses pada tanggal 10 mei 2014
Titanium Connect Rod & Plate for Sale - TITanium-Arts.com
BalasHapusThe TINNORE titanium vs steel TINGER works in a wide range of configurations of rods, allowing for improved quality and versatility. The TINNORE TINGER titanium prices works in a wide can titanium rings be resized range titanium color of configurations of rods, $4.99 · In stock citizen eco drive titanium watch
xf776 timberlandcanada,sorel montreal,fjällräven bunda,filasapatilhas,fjallravengreece,fila boty,muck boots canada,gabor canada,hugo boss αρωμα ep120
BalasHapus